Langsung ke konten utama

"Idola mempengaruhi kita"


Jadi ceritanya, selepas maghrib masak indomie, sambil nunggu nyetel tivi. Nyimak berita ada artis korea meninggal bunuh diri umur 27 tahunan
Jadi, beliau ini "ngidolain" musisi barat, Kurt Cobain. Yg matinya bunuh diri jg. Konon katanya, kematiannya menginspirasi nya. Diumur yg sama dg kejadian yg sama
Tapi bukan itu yg mau saya bahas.
---
Bahwa apa yg kita "Idolakan", sadar atau tdk sadar mempengaruhi hidup kita
Dari apa yg sering kita lisankan, perlihatkan, dan cara berpikir mendekati kpd siapa yg di idolakan
Coba tengok diri ini, apa yg sering kita lihat, dengar, dan kita rela menghabiskan waktu untuk itu
Kebaikan kah? Bermanfaat kah? atau justru Keburukan? Kesia2an?
*Naudzubillah
Karna itu semua berpengaruh dg cara berpenampilan kita, lisan kita, dan cara berpikir bertindak kita
---
Semoga kita senantiasa menyibukkan diri dg kebaikan, ke bermanfaatan untuk pribadi, orang lain, jg mengidolakan tokoh, dan berada di lingkungan yg baik2 pula...
.
Aamiin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"REZEKI ALLAH YG NGATUR, SERIUS?"

"Rezki gue segini ya segini aja, 2 jt ya dua juta aja, atau gue gak kerja ya karna belum dateng rezki..." - Kalimat2 ini seolah mengotakkan kemahakuasaan-Nya sang pencipta, Jadinya.. sebagian orang menggunakan dalih ini supaya mereka tdk giat bekerja atau mencari penghasilan lebih untuk kebutuhannya. kesannya seperti "Menggantungkan Diri" terhadap suatu waktu (menunggu rezki nomplok), pekerjaan, dan seseorang (ngarep) seolah hanya dari salah satu itu penyebab datang rezki Nya - "Loh, kan rezki Allah yg ngatur mas..?" - Ya betul, rezki memang Dia yg atur. Tapii... siapa yg tau gimana Dia ngaturnya? Jadi pertanyaannya kamu yg ngatur atau Allah yg ngatur? Kok bisa banget ngotak2in, seolah sudah diatur tok - Bisa jadi ... Dia ngatur nentuin penghasilan kita 10jt , 100jt, 1M perbulan siapa yg tau? - Tugas kita ikhtiar...tetep positve thinking sama Allah, setuju? - - Nb : nggak ada maksud mengajak supaya cinta dunia, sekulerism. Tapi tetep kita harus imbang a

"DOA JANGAN TANGGUNG2"

Tulisan panjang, untuk santai, ada hikmah nya. InsyaAllah. Baca aja dulu.. . . . Inget dulu, waktu pertama kali masuk sekolah menengah kejuruan... . Disambut dg spanduk berisi foto2 para siswa yg berprestasi, terpampang jelas di pintu gerbang sekolah . Mulai vibrasi dalam hati berdoa, "Ya Allah, semoga hamba bisa seperti dia, dipajang fotonya, berprestasi, terkenal dan banggain orang tua" yaa masih duniawi banget lah hee . Mulai hari demi hari, bulan ke bulan, tahun berjalan . Saya belajar, mencari polanya, tanya2 ke yg pengalaman, berguru, Ikut lomba kalah lagi kalah lagi, belajar dilab komputer kala waktu temen2 yg lain istirahat, shalat dhuha tahajud dikencengin, dan doa terus.. . Dengan yakin, Allah pasti ngabulin.. . Sesampainya saya kelas 3, ikhtiar terus . Guru saya bu @juriyaya menawarkan supaya saya ikut lomba bergengsi anak smk yaitu LKS (Lomba Kompetensi Siswa), saya pun terima tawarannya . Singkat cerita.. Lomba pun tiba, saya melakukan sem

"SUDAH UMUR 20AN"

Sadar akan penuaan Harus semakin terbuka dengan masukan dan kritikan pembangunan Bukan melawan arung jeram (menutup diri dari keilmuan) Kumpul dengan lintas lingkungan Agar terbuka cakrawala wawasan Memang berbeda zona nya Tapi itu yg membuat kita dewasa Mulai memilah mana yg baik dan buruk Perkumpulan sehat atau bobrok yg harus ditinggalkan Bukan masalah menjadi pemilih Tapi pertemanan yg berkualitas itu membuat kita "naik kelas" Sesuai dengan tujuan kapal (diri) ini berlabuh Ketika saat nya tiba Kita mendapatkan "Golden Moments" yg diinginkan... *InsyaAllah.. ---- ---- ---- Yang belum kerja, belum nikah, belum usaha, atau keinginan lainnya. Kejar segera, karna waktu kita terbatas. Nggak perlu nunggu ijazah S1, nggak perlu takut ditolak, nggak perlu takut bangkrut (toh kamu udah bangkrut). Seenggaknya kamu udah mencoba "hal positif" Pengalaman ini yg mahal... Belum dapat? Cari lagi sampai dapat. Keep fight! -Moulvi Muhammad Razi With CEO Baba Rafi m